Inisiatif Global 100 Juta Pembelajar Najafi

Ringkasan

Pada tanggal 20 Januari 2022, Thunderbird School of Global Management (Thunderbird), rumah bagi Magister Manajemen peringkat No. 1 dunia, dan Arizona State University (ASU), peringkat No. 1 untuk inovasi di AS, meluncurkan Francis dan Dionne Inisiatif Global 100 Juta Pembelajar Najafi. Inisiatif ini bertujuan untuk menawarkan pendidikan online dan global dari lembaga-lembaga terakreditasi kelas dunia dalam 40 bahasa berbeda kepada pelajar di seluruh dunia, tanpa biaya apa pun bagi pelajar. Perempuan dan remaja putri akan mencakup 70% dari 100 juta pelajar yang akan dijangkau oleh program ini di seluruh dunia.

Inisiatif Global akan semakin memajukan misi Thunderbird untuk memberdayakan dan mempengaruhi para pemimpin dan manajer global yang memaksimalkan manfaat Revolusi Industri Keempat untuk memajukan kesejahteraan yang adil dan berkelanjutan di seluruh dunia.

Inisiatif Global menawarkan tiga jalur bagi pelajar tergantung pada tingkat pendidikan mereka saat ini:

1) Program dasar: Konten untuk peserta didik dengan tingkat pendidikan apa pun.

2) Program Menengah: Materi pada tingkat pendidikan sekolah menengah atas atau sarjana.

3) Kursus lanjutan: Isi pada tingkat pendidikan pascasarjana.

MENDAFTAR      MASUK

Kebutuhan

Dalam perekonomian global yang baru, dimana teknologi telah menggantikan begitu banyak pekerja, memperoleh keahlian yang siap menghadapi masa depan adalah suatu keharusan baik untuk peluang pribadi maupun profesional. Namun masih banyak pembelajar di dunia yang tidak memiliki aksess menuju pendidikan berkualitas dan keahlian abad ke-21, sebuah masalah yang hanya akan bertambah buruk di tahun-tahun mendatang. 

Permintaan terhadap pendidikan tinggi diperkirakan akan tumbuh sekitar 222.000.000 pada tahun 2020 hingga lebih dari 470.000.000 pada tahun 2035. Untuk memenuhi permintaan tersebut, dunia harus membangun delapan universitas yang masing-masing melayani 40.000 mahasiswa setiap minggunya selama 15 tahun ke depan. Selain itu, 90% mahasiswa di dunia tidak memiliki akses terhadap sumber daya atau pengakuan dari universitas-universitas peringkat teratas. Selain itu, permintaan akan keahlian yang dibutuhkan untuk berhasil dalam perekonomian baru dari anggota yang berada di dasar piramida ekonomi, seperti perempuan pengusaha, diperkirakan akan melebihi 2-3 miliar orang.